Fenomena Hasril Chaniago



Oleh: Erizal

Pekan ini nama Hasril Chaniago melambung. Bukan se-Sumbar, melainkan se-Indonesia. Bila memperhatikan dunia maya yang tanpa batas, maka nama Hasril Chaniago sudah melayang entah ke mana, sejauh jaringan internet itu ada.

Berawal dari pernyataan Puan Maharani. Hasril berkomentar pendek di akun Facebook. Seperti isu hari-hari yang kerap dikomentarinya. Kali ini memang agak beda, entah kenapa? Soal Puan, PDIP, Pilgub, termasuk Pancasila, menyeruak.

Entah mana yang dahulu? Semua bergulung ke segala penjuru. Muntah terpetai-petai, tak tahu lagi mana yang harus dilap. Akhirnya muaranya mengerucut pada soal Sumbar dan Pancasila. Dan Hasril Chaniago, sejak awal, cukup jernih.

Sebetulnya, nama Hasril Chaniago di kalangan pejabat, akademisi, kaum intelektual, termasuk aktivis di berbagai level, cukup terkenal. Selain jurnalis, ia juga seorang penulis biografi paling produktif. Ia pengumpul biografi tokoh Sumbar.

Kalau ada seorang tokoh Sumbar, tapi belum diketahui Hasril Chaniago, berarti ketokohan orang itu belum terbilang lengkap. Ia mengerti sejarah, terutama sejarah Sumbar. Bersama sejarawan, ia menulis soal sejarah Sumbar itu.

Tak salah, kalau Hasril Chaniago bisa disebut juga seorang sejarawan, selain seorang jurnalis dan juga budayawan. Makanya, tak terlalu sulit bagi seorang Hasril untuk melambung saat sekali saja diberi panggung. Langsung terbang.

Awalnya di YouTube, lalu di ILC, tvOne. Sampai-sampai host tvOne yang legendaris itu, Karni Ilyas, tak mau memutus pembicaraannya. Sebab isinya daging semua. Itulah slot terlama yang pernah ada di ILC, barangkali.

Begitulah kalau orang daerah diberikan kesempatan berbicara. Bukan saja terhadap isinya, melainkan juga sikapnya sejak awal. Mengurai, bukan mencari keruh, apalagi memprovokasi. Itulah sebetulnya sikap orang Minang sebenarnya, saat bertemu persoalan.

Jadi, salah kalau Arteria Dahlan, yang diurai latar belakangnya oleh Hasril Chaniago lalu marah, dan konon hendak memperkarakan Hasril. Justru menurut saya, Hasril sedang mengurai begitu uniknya orang Minang, masih tetap bersaudara, walau berbeda haluan politik.

Selamat Da Hasril Chaniago, Uda man of the match untuk pekan ini. Kami generasi yang lebih muda hanya bisa bangga. Semoga Sumbar menemukan lagi masa keemasannya sebagai industri otak. Bukan otak kosong lho ya.

Posting Komentar

0 Komentar

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT