APAK SANAK SAKAMPUANG AMBO TUMAH ! (Balada Mesin Perusak)



Catatan Imajiner : Wanipin Rajo Bujang


Dulu dia orang yang paling tidak mau tau. Dia lebih tahu pada atasannya terdahulu.


Bahkan ia berupaya mengumpulkan segala persamaan.


Bila perlu ia ubah sukunya biar sesuku dengan atasannya.


Kredonya, tagak kampuang mambela kampuang, tagak suku mambela suku.


Bahkan, ia berupaya meyakinkan khalayak ramai bahwa sebenarnya kaum  istrinya itu babalahan jo kampuang  atasannya.


" Kaum istri ambo balahannyo di Kuranji tu mah", katanya. 


Padahal ia sudah telanjur dulu membuktikan bahwa kampung istrinya di Alahanpanjang benar.


Kini, ia tak perlu mencari kampung baru untuk disesuaikan dengan kampung atasannya terkini.


" Ambo urang Agam, sakampuang jo apak. Kami badunsanak, dunsanak sanagari", katanya kepada sejumlah anak buahnya. 


" Tenang saja, bos bisa kita aturan", ucapnya dengan gaya kebesar-besaran. 


Bos yang ia maksud adalah atasan langsung dari dia.


Ia selama ini memang dikenal caluang, calih dan pikirannya kumuh. Selama ini ia dikenal sebagai orang " pengatur" proyek. Proyek apa saja.


Modalnya, muncuangnyo manih, gadelenya masuk. Ia kalau ada misi, apapun ia lakukan.


Sekarang misinya adalah hendak mengangkat pacar lamanya untuk sebuah jabatan basah. 


Semua cara ia lakukan. Kepedeannya bertambah sejak apak sekampung dengannya.


Ia bisa menekan orang hingga tak berkutik dan bisa menyiksa jiwa orang hingga tak melawan.


Ia terpegang hulu pisau, orang terpegang mata pisau.


Itu adalah fenomena debu di antara kabut yang kini menyungkup.


Kini, kabut berganti terang. Ia sedang merapat habis.


Fenomena imajiner ini tak tertutup kemungkinan ada dan fakta.


Saya tahu, apak orang sederhana yang bersih dan bersahaja.


Saran saya, orang orang yang tak bermental baik dan bermoral jauh, mohon jauh jauh dari apak.


Mengapa, karena ia salah satu kerikil mesin perusak !

Posting Komentar

0 Komentar

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT