SWARATARUNA.COM - Alirman Sori, mengingatkan Elit partai politik harus hati-hati menyampaikan statemen politik tentang penundaan Pemilu 2024. Partai yang saudara pimpin bakal ditinggalkan pendukung.
“Bila tidak ingin ditinggal pendukung, sampaikan pesan maaf kepada pendukung atas ketelanjuran berwacana untuk penundaan Pemilu”, ujar Alirman Sori.
Para elit politik semestinya memberikan teladan dalam segala hal, bersikap, bertindak dan termasuk memberikan teladan menyampaikan pesan politik, tidak boleh asbun, sehingga membuat rakyat atau pendukung binggung dan situasi menjadi gaduh.
Sejatinya seorang politisi dalam bersikap dan bertindak harus sebagai negarawan, sehingga menjadi teladan bagi yang lainnya, ujar Alirman Sori.
Semakin mengelindingnya wacana penundaan demokrasi Pemilu lima tahunan tersiar informasi untuk merubah pasal 22 E, UUD NRI Tahun 1945, hanya membutuhkan dukungan anggota MPR sekitar 50 orang lagi. Suatu keniscayaan kalau benar-benar itu terjadi hancur dan berkeping-kepingnya demokrasi yang bertahta oligarki kekuasaan.
Dapat dipastikan sumringgah kemarahan rakyat bisa memuncak menjelang Pemilu. Akhiri manuver politik yang dapat menganggu stabilitas sosial kemasyarakatan dan membecah belah umat, tukas Alirman Sori.
Alirman Sori, anggota DPD RI Dapil Sumatera Barat, berharap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, angkat bicara terkait wacana penundaan Pemilu, karena penundaan Pemilu berimplikasi terhadap masa jabatan Presiden, DPR, DPD, DPRD, Gubernur, DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota. Statemen Presiden sangat ditunggu dapat meredam dan mengakhiri polemik wacana penundaan Pemilu, harap Alirman Sori (04/03/2022). (**)
0 Komentar