Mungkin Irwan Basir, SH, MM Datuk Rajo Alam, tak berkehendak. Apa yang dilakukan selama ini membantu warga tulus tanpa berharap balasan. Tapi, jika warga berkehendak, karena sudah tahu 'lecut tangannya' selama ini.
Apakah Irwan Basir, bakal memenuhi keinginan warga untuk ikut bertarung pada Pilwako 2024 nanti. Bagi warga, Irwan Basir, tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujanan
Harapan warga, bukan tanpa alasan. Pembina FKAN Pauh IX Kuranji ini, dikenal sosok yang peduli dan mengayomi anak, kemenakan dan warga. Ibaratnya, Irwan Basir, Hari paneh tampek balinduang. Hari hujan tampek bataduah.
Tempat mengadu anak kemenakan. Tempat seiya sekata oleh semua warga. Padahal, Irwan Basir tak pernah berharap dari warga. Ia bukan anggota dewan dipilih warga. Bukan kepala daerah duduk disingana berkat suara warga.
Dalam membantu warga, Ketua LPM Kota Padang ini, tak menggunakan dana APBN atau APBD melalui dana Porkir layaknya anggota dewan. Tak memakai Bansos mengurangi penderitaan warga, layaknya kepala daerah menurunkan bantuan.
Tak menggunakan Baznas dengan memanfaatkan jabatan. Ia menggunakan uang pribadi membantu warga. Datang saat warga sedang kesusahan. Muncul ketika warga ditimpa kemalangan.
Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji ini, figur yang tepat menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Mencari solusi ditengah beragamnya persoalan. Ketenangan dan kesabaran menuntaskan terjadinya kekisruhan.
Bak kata pepatah, gunuang timbunan kabuik, lurah timbunan aia, lauik timbunan ombak, gunuang timbunan angin. Sosok pemimpin yang berbesar hati dan berlapang dada. Dan, tetap sabar meski semua permasalahan ditimpakan kepadanya.
Gelar Datuk yang diamanahkan ke pundak Kabid Linjamsos Dinas Sosial Sumatera Barat ini, menjadi harapan warga. Tak kenal lelah dan letih membantu warga. Sapantun dengan fungsi ninikmamak di Minangkabau
Bapucuak sabana bulek, baurek sabana tunggang, batang gadang tampek basanda, dahannyo tampek bagantuang, ureknyo tampek baselo, daun rimbun tampek balinduang, tampek balinduang kapanehan, tampek bataduah kahujanan.
Artinya Irwan Basir, tempat berkeluh kesah bagi warga diterpa masalah. Tempat bertanya, saat tak bisa mencari jalan keluar, ketika diimpit persoalan. Tempat mengadu, saat didera penderitaan. Dan, semuanya itu dilayani Irwan dengan keihlasan tanpa berharap balasan.
Lama sudah menabur benih. Bertahun tahun menyemai bibit. Sejak Covid19 melanda, tak henti membantu warga. Ratusan juta disumbangkan. Puluhan ton beras diturunkan. Pantas sudah, warga memberikan dukungan. Andai Irwan Basir maju pada Pilwako 2024 nanti.
Diakui, untuk maju pada Pilwako, harus ada kendaraan dan partai yang melirik. Tapi, itu bukan harga mati. Masih terbuka jalan dan kesempatan. Calon perseorangan dan jalur indenpenden menjadi solusi. Tak begitu susah bagi Irwan Basir, tinggal menuai benih yang disemai. Pasti, warga mau membantu.
Karena, mereka tak akan mudah melupakan kepedulian Irwan Basir. Datang saat dibutuhkan, membantu saat diterpa penderitaan. Memberikan setetes air saat kehausan. Saatnya, mereka berbalas budi. Meski mereka sadari, itu tak diharapkan Irwan Basir. Ikhlas memberikan bantuan, tak berharap ada imbalan. Bersambung
Penulis: Novri Investigasi Wartawan Utama
0 Komentar