SWARATARUNA.COM - Tampaknya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tamansiswa Padang di Kelurahan Kapalo Koto, kecamatan Pauh, kota Padang, mendapat tempat di hati masyarakat.
Waktu 45 hari bagi masyarakat dan mahasiswa sepertinya amat singkat untuk bisa bersilaturahmi, karena tanpa terasa antara mahasiswa KKN dan masyarakat harus berpisah.
Terbukti ketika ketua Kelompok KKN kelurahan Kapalo Koto Dinda Anissa Maghfira, di dampingi Panji Musafir Satria, Afdal Meidatullah, dan Wulan Inayah Novrianto Putri, izin pamit tampak warga yang diwakili Sekretaris Kelurahan melepas dengan mata Sabak, Senin (22/8/2022).
Bukan hanya Sekretaris Kelurahan yang merasa sedih, bahkan pemilik kontrakan yang selama ini dipakai untuk posko KKN Yasnimar, tidak dapat menahan tangis ketika melepas kepergian mahasiswa KKN Unitas tersebut.
Rasa haru tersebut bertambah, ketika pemilik warung dimana tempat para mahasiswa biasa berbelanja juga tidak dapat menahan tangis, kala melepas kepulangan 4 orang mahasiswa, terakhir meninggalkan lokasi posko KKN.
"Sebenarnya kami masih merasa ingin dekat dengan anak-anak semua, karena kalian begitu baik dan santun ketika menjalankan program kerja, juga saat berkomunikasi dengan kami," tutur Sekretaris Lurah, Senin (22/8/2022), ketika menutup KKN Unitas di Kapalo Koto.
Dia juga menambahkan, ada 2 mahasiswa yang selalu diingatnya, yakni Dinda dan Wulan, karena selama ini selalu melakukan komunikasi dan kordinasi, baik ketika akan melaksanakan KKN, sampai saat penutupan.
Hal senada juga disampaikan Yasnimar, dimana rasanya terlalu cepat waktu berlalu, karena sedang mesra-mesranya antara ia dan para mahasiswa, harus berpisah karena masa KKN sudah berakhir.
"Dinda, Wulan, dan anak-anak lainnya, meskipun KKN sudah selesai, sering-sering main kesini ya, jangan terputus silaturahmi kita," tutur Yasnimar sambil berlinang air mata haru.
Hal senada juga disampaikan pemilik warung dekat posko KKN, agar jangan pernah sungkan untuk datang kembali ke Kapalo Koto, karena ia menilai kalau mahasiswa Unitas tersebut memang santun dan menyenangkan.
" Jangan lupa kalau ada waktu Dinda dan Wulan ajak kawan-kawan main kesini ya, ibu suka lihat kalian yang santun dan menyenangkan," tutur pemilik warung.
Kesedihan masyarakat juga merupakan kesedihan Dinda dan kawan-kawan, terbukti mereka juga meneteskan air mata ketika berpamitan, meskipun memaksakan senyum, namun tetesan air mata tetap menggenang di pelupuk mata.
"Maafin kami kalau ada yang tidak pada tempatnya dan menyinggung perasaan warga, serta ibu-ibu semua, kami senang berada di lingkungan masyarakat, khususnya di lokasi posko, karena warganya ramah dan suka menyapa, terimakasih Bu karena sudah menerima kami dan menganggap kami sebagai anak sendiri,", tutur Dinda di dampingi Wulan, Panji dan Afdal.
Mahasiswa KKN Unitas Kelurahan Kapalo Koto dari awal sudah berniat meninggalkan jejak baik, karena ini menyangkut nama almamater Universitas Tamansiswa Padang, sehingga tetap diingat semua orang dan akan selalu diterima di hati masyarakat.(***)
0 Komentar