Menderita Meningokel Dari Kecil, Said Ungkapkan Puluhan Harapan Kepada Ketua DPRD Sumbar



SWARATARUNA.COM - Muhammad Rashid (12) atau yang biasa dipanggil Said, tengah berjuang melawan penyakit meningokel yang diderita sejak lahir. Akibat  penyakit tersebut, Said mengalami lumpuh dan harus berkursi roda dalam beraktivitas sehari-hari. 


Untuk sekarang, Said tercatat sebagai siswa kelas VI SDN 14 Kota Payakumbuh. Meski hidup dengan keterbatasan, Said terus produktif mengasah kemampuan dalam bidang menulis. Dari bakat yang dimiliki, Said telah mengeluarkan dua buku yang berjudul Sahabat bukan Sahabat dan A Dream Of Mine. 


Said saat ditemui awak media di rumah dinas Ketua DPRD Sumbar Supardi, Senin (14/11) mengatakan, sehari- sehari untuk bersekolah saya menggunakan kursi roda, meski demikian tidak menghalangi tekat untuk terus menggali potensi diri dalam bidang akademik dan menulis. " Ada 20 harapan yang saya miliki, semuanya telah ditulis dalam buku yang berjudul A Dream Of Mine," katanya.


Dari puluhan harapan itu, lanjutnya, dua diantaranya telah terwujud, yaitu naik kereta api dan Azan di Masjid Raya Sumbar. Dalam hal menulis Said tengah mempersiapkan buku ketiga yang akan diluncurkan dalam beberapa waktu kedepan. 


Diungkapkannya, alasan yang membuat dirinya kuat untuk menjalani kehidupan dalam keterbatasan yang dia miliki adalah kedua orang tua. Said bercita-cita untuk membukakan umi dan abi rumah makan dan berangkat ke tanah suci Makkah bersama keluarga. 


" Ada beberapa harapan yang Said sangat inginkan bisa terwujud dari 20 itu adalah, bisa berjalan, memiliki kursi roda dekkers agar tidak menyusahkan Umi, membuka restoran serta naik pesawat," katanya.


Dia mengungkapkan dimasa depan dirinya ingin menjadi seorang dokter serta menjadi penulis profesional seperti mentornya. Semoga cita-cita itu bisa terwujud meski dalam keterbatasan. 


Untuk diketahui Said merupakan anak dari pasangan Priska dan Chandra, keluarga itu bertempat tinggal di Kelurahan Pakan Senayan Sebelum Simpang Ngalau Indah Koto Nan Ampek Kota Payakumbuh.


Sementara itu Ibu Said, Priska yang ditemui awak media mengatakan, dalam proses pengobatan Said telah dioperasi sebanyak enam kali di rumah sakit di Kota Payakumbuh. Untuk proses lanjutan Said dirujuk ke RSUD M Djamil Padang, namun karena satu dan lain hal Said harus menunggu empat bulan untuk mendapatkan tindakan. 


" Hari ini lah (kamaren-red) Said akan dioperasi. Selama menunggu empat bulan, kondisi Said semakin hari semakin lemah. Semoga prosesnya berjalan lancar," katanya.


Dia menjelaskan dalam akademik Said merupakan anak yang selalu masuk dalam rengking 10 besar di dalam kelas, namun ada beberapa mata pelajaran yang tidak bisa Said ikuti salah satunya pendidikan jasmani. Dalam kondisinya sering kali gurunya menelepon saya karena kondisi Said kadang drop, namun  sering juga Said menguatkan diri untuk terus mengikuti pelajaran hingga akhir. 


Sementara itu ketua DPRD Sumbar Supardi mengatakan banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok Rashid, meski di Sumbar banyak yang memiliki kondisi sepertinya, semangat hidup Said sangat inspiratif. Patut dicontoh, bahwa sikap optimis harus ditanamkan untuk menghadapi masa depan.


" Meski telah dioperasi berulang kali tidak menghalangi Said untuk melahirkan karya tulis, buku yang berjudul Sahabat bukan Sahabat, menjadi bukti semangat Said, 

Meski kadang mendapatkan Bully an teman, Said tetap semangat," katanya 


Dia berharap Said mendapatkan tindakan medis terbaik dari RSUD M Djamil, dan beban penyakitnya bisa berkurang. Dengan semangat dan prestasi Said, semoga bisa menjadi anak bangsa yang cerdas dan berkontribusi bagi keluarga serta sekitar. (**)

Posting Komentar

0 Komentar

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA BERMANFAAT